|

Budayawan Cianjur Abah Ruskawan meminta penggalian situs megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka dihentikan terlebih dahulu.


Dia menilai seharusnya dilakukan pemetaan zona-zona di kawasan situs Gunung Padang sebelum dilakukan penggalian. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi potensi kerusakan cagar budaya.

“Sampai saat ini belum diketahui mana zona inti atau zona penyangga di kawasan Gunung Padang. Termasuk juga berapa luas zona inti atau penyangga. Kami meminta agar penggalian dihentikan sebelum diketahui zoning berikut luasannya,” tegas Abah 

Abah juga menyayangkan dengan sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang terkesan lebih mementingkan penataan ketimbang melakukan kajian di situs Gunung Padang. Padahal, dari hasil kajian bisa ketahui mana yang mesti diprioritaskan di Gunung Padang.

“Kami kecewa ketika di kawasan situs Gunung Padang dibangun menara pantau. Jelas ini akan merusakan kawasan cagar budaya. Kenapa tidak dilakukan kajian terlebih dahulu. Cagar budaya itu bukan seperti benih padi ketika saat ini gagal panen bisa kembali ditanam kembali pada masa tanam berikutnya. Jika benda-benda cagar budaya rusak, apakah bisa diganti lagi pada tahun berikutnya?” pungkas Abah.

Sebelumnya diberitakan, pegiat lingkungan hidup di Cianjur mengaku kecewa dilaksanakannya kembali proses penggalian situs megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur.

Pasalnya, mereka khawatir situs megalitikum Gunung Padang hanya akan dijadikan sebagai sebuah komoditas untuk kepentingan yang tidak jelas juntrungannya.

“Kami kecewa karena kegiatan penggalian ini terkesan sangat dipaksakan. Mereka (tim) tidak mengindahkan kearifan lokal dengan melibatkan masyarakat, seniman, ataupun budayawan mengenai arah dan tujuan penggalian ini. Selama ini masyarakat tidak pernah tahu tujuan kegiatan penggalian ini,” kata Koordinator Simpul Bogor Depok Puncak Cianjur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar Eko Wiwid

Posted by Unknown on 05.57. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Recently Commented

Recently Added