|

57 Aktivis ikut aksi damai untuk Palestina

 
Jakarta (Cianjur News) - Sebanyak 57 aktivis Indonesia dari 30 ormas keagamaan melakukan aksi damai internasional peduli Palestina, pada 30 Maret 2012 di Amman, Yordania.

Ahmad Zainuddin Lc dari Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina kepada pers di Jakarta, Minggu, mengatakan, Asia Pacific Community for Palestine (ASPAC for Palestine) menggelar forum Asia Pacific Forum for the GMJ (Global March to Jerusalem), pada hari ini menargetkan 60 tokoh Indonesia menjadi perseta  ke Amman.

Menurut Ahmad yang juga koordinator Aksi Damai untuk Palestina ke Amman itu, acara itu digagas oleh berbagai aktivis internasional yang peduli kepada Palestina. Indonesia dan negara lain berpartisipasi didasari terancamnya situs sakral keagamaan dan sejarah Al Quds (kota Jerusalem yang menjadi kunci terciptanya perdamaian maupun peperangan), serta menyuarakan pelanggaran Israel atas pendudukan Al Quds sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan.

"Ini bertentangan dengan rasa kemanusiaan dan keadilan, sehingga kami harus berbuat sesuatu, melakukan upaya konkret untuk menyelamatkan kota Jerusalem dari segala bentuk diskriminasi dan kesewenangan-wenangan," kata Ahmad yang juga anggota DPR dari Komisi X.

ASPAC Forum for Palestina merupakan gabungan NGO yang peduli terhadap Palestina yang dikukuhkan dalam Asia Pacific Community Conference for Palestina yang pada bulan Juni 2011 diunisiasi oleh Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina,  Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Spirit of Aqsa (SoA), Persatuan Islam (Persis), Persatuan Umat Islam (PUI, Mathla’ul Anwar, Wafaa International, Adara Relief International, Multiply for Palestine (MP4 Palestine), dan ICMI yang secara aktif berkampanye untuk solidaritas bangsa di kawasan Asia Pasifik.

"Acara ini sifatnya spiritual untuk menyelamatkan kota suci dari tiga agama dari penindasan zionis Israel dan merupakan peristiwa kemanusiaan. Ketika terjadi kematian, ini bukan secara statistik belaka melainkan penghinaan secara perasaan yang harus muncul secara politis di dunia internasional," kata Marwah Daud dari ICMI.

Mereka terlibat secara aktif dalam kampanye Global March to Jerusalem (GMJ) dan secara aktif mengajak elemen masyarakat mendukungnya. Sekitar 57 orang akan berangkat ke Amman, Yordania dari 30 organisasi masyarakat Islam di Indonesia.

Pada acara Aspac Forum di Indonesia ini hadir  Ketua Aliansi Internasional untuk Penyelamatan Al Quds dan Palestina, Dr Saoud Abou Mahfoudz asal Palestina yang berbicara  mengenai kondisi Jerusalem terkini.

Selain Saoud, juga hadir Bachtiar Nasir, Lc, Ketua Spirit of Aqsa (SOA) yang akan berbicara atas nama Indonesia, Tuan Haji Azmi Thalib, perwakilan GMJ Malaysia, perwakilan Fillipina, perwakilan Sri Lanka, perwakilan Maladewa, perwakilan Thailand  Muhamed Sally Muhamed Faris, maupun anggota Majelis Syura Jamaat Al-Islami Sri Lanka.

Selain kampanye internasional, pada 30 Maret juga dilakukan aksi GMJ bersama di enam kota besar Indonesia seperti, Jakarta, Medan, Makassar, Bandung, Pontianak, Surabaya. Bachtiar Nasir Lc, dewan pendiri ASPAC Forum, ketua Spirit of Aqsa dan juga Sekjen MIUMI (Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia) mengatakan, GMJ Indonesia merupakan perjuangan sipil anti penjajahan di Palestina.

"Kami harus bersatu dan menyatukan elemen masyarakat di Indonesia yang peduli pembebasan Palestina,” katanya. Sejak Konferensi Asia Afrika pada 1955 hingga kini, masih ada negara yakni Palestina yang belum merdeka.

Al-Aqsha adalah masjid suci ketiga umat Islam. Jerusalem (Al-Quds) adalah kota kunci bagi terciptanya perdamaian maupun peperangan. Karena itu, tindakan rasisme yang dipraktekkan Israel terhadap rakyat Palestina dan situs-situs bersejarah yang ada di kota Al-Quds hingga saat ini jelas mengancam perdamaian, disamping merupakan kejahatan kemanusiaan.

Pembangunan tembok pemisah, perluasan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, dan berlangusngnya penistaan terhadap Masjid Al Quds oleh Zionis Israel perlu menjadi perhatian dari masyarakat internasional. Ditambah dengan usaha pemebersihan etnis yang dilakukan oleh Israel lewat sejumlah program harus segera dihentikan, demikian Bachtiar Nasir.


Sumber : Antara 

Posted by Unknown on 23.23. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Recently Commented

Recently Added