|

Erik Satrya Wardhana Buka Bersama di Saung Aspirasi

CianjurPost. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Erik Satrya Wardhana ke Cianjur, Senin Sore (6/8) mendatangi Yayasan Bumi Sawargi di Jalan Ir. H. Djuanda (Salakopi) Cianjur, yang mana Erik adalah Pendiri Yayasan Bumi Sawargi. acara ini juga di hadiri pelaku koperasi, gapoktan, koordinator online PLN, perwakilan PAUD, Kepala Desa dan masyarakat umum lainya.

Dalam sambutanya anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar III wilayah Cianjur, Bogor mengatakan, kegiatan silaturahmi ramadhan sekaligus buka bersama di kantor Bumi Sawargi ini merupakan yang pertama sejak didirikan pada 16 April 2012 lalu. Bumi Sawargi dimaksudkan sebagai kantor yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan sebagai rumah aspirasi.

"Mengenai rumah aspirasi saat ini masih dalam perdebatan mengenai pembiayaanya kalau difasilitasi negara. Meski demikian kita tetap jalan saja, memang semestinya aspirasi itu harus dari mana-mana. Tapi kalau kita biarkan ada dimana mana tidak terkoordinir secara sistemik," kata Erik.

Meski tidak difasilitasi negara, pihaknya bisa membuat saung aspirasi sebagai tempat berkumpul dan melakukan kegiatan . "Mudah-mudahan ini bukan rumah gibah atau merumpi, tapi tempat berkumpul untuk kegiatan positif. Kalau ada aspirasi bisa dilakukan atau disampaikan melalui saya atau kalau bisa diselesaika disini kalau bisa diselesaikan. Kita mencari program dan membuat program yang bisa difasilitasi oleh APBN untuk dibawa ke Cianjur. Itulah salah satunya ada rumah aspirasi," katanya.

Direktur Bumi Sawargi, Heri Firmansyah mengatakan ‎​kegiatan silaturahmi ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan ketaqwaan dan solidaritas sosial yg terus kita lakukan di Bumi Sawargi. "Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkelanjutan, terutama untuk menjalin kebersamaan dalam tali silaturahmi antar masyarakat," kata Heri.

Secara terpisah Ustad Daday yang memberikan tausyiah dalam acara tersebut, bahwa silaturahmi ini erat hubungannya dengan saum ramadhan. Saum ramadhan dari awal sudah mensunahkan untuk keramas artinya harus bebersih hati. Sekalipun maknanya sudah disalahkan. Seperti halnya dengan istilah Papajar. Padahal intinya itu adalah untuk silaturahmi.

"Saum ramadhan mendidik manusia untuk silaturahmi. Saum ramadhan mendidik kita untuk peduli pada yang miskin," tegasnya (FF)

Posted by Unknown on 09.42. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Recently Commented

Recently Added